“Ya, aku tertipu. Takut itu hanya ada di sini (sambil menunjuk kepalanya), sedangkan segala yang membuat takut bisa diubah.”
Dan memang benar, Suharto bisa digulingkan.
Sebelum Thukul lari bersembunyi:
1.
Istirahatlah Kata-kata
istirahatlah kata-kata
jangan menyembur-nyembur
orang-orang bisu
kembalilah ke dalam rahim
segala tangis dan kebusukan
dalam sunyi yang mengiris
tempat orang-orang mengingkari
menahan ucapannya sendiri
tidurlah kata-kata
kita bangkit nanti
menghimpun tuntutan-tuntutan
yang miskin papa dan dihancurkan
nanti kita akan mengucapkan
bersama tindakan
bikin perhitungan
tak bisa lagi ditahan-tahan
solo, sorogenen,
12 agustus 1988
Sesudah Thukul keluar dari persembunyiannya:
2.
Aku Masih Utuh dan Kata-kata Belum Binasa
aku bukan artis pembuat berita
tapi aku memang selalu kabar buruk buat
penguasa
puisiku bukan puisi
tapi kata-kata gelap
yang berkeringat dan berdesakan
mencari jalan
ia tak mati-mati
meski bola mataku diganti
ia tak mati-mati
meski bercerai dengan rumah
ditusuk-tusuk sepi
ia tak mati-mati
telah kubayar yang dia minta
umur-tenaga-luka
kata-kata itu selalu menagih
padaku ia selalu berkata
kau masih hidup
aku memang masih utuh
dan kata-kata belum binasa
(Wiji Thukul.18 juni 1997)
[Ya, setelah kembali dari persembunyian, inilah yang pertama dia omongkan saat bertemu denganku (kira-kira begini):
“Sialan, aku tertipu.”
Aku bilang: “Apa maksudnya, keluar dari persembunyian, kau makin abstrak saja?”
Jawaban Thukul: “Ya, aku tertipu. Takut itu hanya ada di sini (sambil menunjuk kepalanya), sedangkan segala yang membuat takut bisa diubah.”
Dan memang benar, Suharto bisa digulingkan.]
[Catatan Danial Indrakusuma]
Saya bisa menikmati film ISTIRAHATLAH KATA-KATA sebagai film yang secara seni bisa menangkap suasana kesunyian menjadi buronan dibawah kediktatoran. Film juga bisa menampilkan aspek kesabaran dan kesederhanaan seorang Wiji Thukul. Semangat politik Thukul mulai ditangkap lewat kutipan sajaknya.
Untuk penonton yang belum kenal atau pernah membaca tentang Thukul, apakah akan dapat gambaran tentang pikiran dan motivasi Thukul sebagai penyair dan pejuang anggauta sebuah partai radikal (waktu itu)?
Saya kira tidak.
Apakah ini sebuah kelemahan filmnya?
Ya, kelemahan cukup besar, tetapi – menurut saya – kelemahan hasil situasi. Situasi butuh taktik penerobasan pasar. Dan ternyata pasar bisa diterobos. Nama Wiji Thukul menjadi lebih dikenal. Bahwa dia adalah penyair yang harus sembunyi dari kediktatoran, semakin diketahui. Bahwa Indonesia memang dulu dikuasai diktator sebagai negara intel2an diingatkan. Bahwa dia hilang semakin diketahui.
Apakah cukup?
Memang sama sekali tidak cukup. Tetapi jangan berharap “cukup” dari sekali bikin film yg mau terobos pasar pada saat ini.
Terus bagaimana pesan dan komitmen radikal Thukul?
Ya, bikinkan artikel dan buku tentang dia dan tentang perjuangan dia dan teman2nya supaya generasi muda – yang dibawah umur 20 itu bisa mengerti.
Penting juga resensi-resensi yg mengkritisi dan membongkar “kebelum-cukupan”nya film ini, sehingga tak bisa dipakai orang untuk memoderatkan Thukul. Jangan sampai dia dianggap orang yang akan puas dengan elit sekarang, baik yang sudah berkuasa maupun yang belum.
LEBIH PENTING LAGI: ikuti contohnya. Menjadi aktivis radikal anti-sistem dan membangkitkan gerakan.” (Max Lane)
Admin anda mencoba merespon segera catatan Max Lane dan banyak ‘reviewer’ tentang perlunya dilipatgandakan artikel dan buku tentang sosok dan perjuangan Wiji Thukul sebagai penyair dan aktivis radikal anti sistim. Tidak dengan menulis tapi sekedar menghimpun bahan bacaan yang sudah tersedia yang memang masih jauh dari memadai.
Akhir kata pintunya sudah dibukakan (satu pintu dari banyak pintu lainnya) melalui film Isitrahatlah Kata-kata, selebihnya terserah anda, kita……..
Hanya ada satu kata : LAWAN!!
Membaca Wiji Thukul Lebih Jauh, Melampaui #IstirahatlahKatakata [#ThukuldiBioskop]
Seniman Harus Memperjuangkan Gagasannya – Wiji Thukul
PIKIRAN PUNYA HUKUM SENDIRI – Wiji Thukul
Peringatan – Revolutionay Poet Wiji Thukul (video)
Indonesia in Revolt : Democracy or Death (video)
Dokumentasi ini didasarkan wawancara dengan aktivis yang diculik, disiksa, dipenjarakan dan selamat. Dan kita tahu bahwa hingga kini masih ada 13 aktivis korban penghilangan paksa yang belum diketahui nasibnya diantaranya adalah penyair aktifis Wiji Thukul
Widji Thukul Aktivis Yang HilangDi Culik (video)
Kuldesak Wji Thukul (video)
“Kami Selalu Ingat!”(Kel. Wiji Thukul) (video)
Teka-teki Wiji Thukul (Liputan Khusus Tempo)
Wiji Thukul dan Orang Hilang -Linda Christanty
Seorang Kawan, Wiji Thukul – Linda Christanty
Wiji Thukul: Hanya Ada Satu Kata,Hilang! – Wilson
WijiThukul dan Kata-kata yg Tak Pernah Binasa – Lilik Hs
Wiji Thukul Masih Utuh, dan Kata-kata Belum Binasa – Mugiyanto
Wiji Thukul, Dihilangkan tetapi Tetap Hidup – I Gusti Agung Anom Astika
Wiji Thukul – Munir, SH.
Wiji Thukul Penyair Kampung -Arief Budiman
Wiji Thukul Wijaya – R. Von derBorch
Menunggu Thukul Pulang – GitaWidya Laksmini
Merahnya Merah Wiji Thukul –Andre Barahamin
Catatan Kecil di Peringatan 20Tahun Thukul Menulis “Catatan” – Herry Sutresna – ‘Ucok Homicide’
Wiji Thukul, Mata Sejarah dalam Budaya Bisu – Afrizal Malna
Wiji Thukul: Sekali Berarti, Sudah Itu Mati – Asep Sambodja
Wiji Thukul dan Puisinya – DianPurba
Wiji Thukul, 19 Tahun Hilang –Lilik Hs
Infografis: Wiji Thukul sangPeluru
liputan khusus cnn Indonesia
Selamat Ulang Tahun WijiThukul
Wiji Thukul: Biji Itu Telah Tumbuh Membesar
Secuil Kisah Hidup Wiji Thukul
Jika Saja Wiji Thukul Masih Ada
17 Tahun Berjuang, Saudara Wiji Thukul Tak Pernah Lelah
Kala Wiji Thukul Menjelma pada Segala Rupa
Mengilustrasikan Jejak Hidup Wiji Thukul
Mandek Perkara Hilangnya Wiji Thukul
Secuil Ingatan Istri Wiji Thukul: “Semua ini Sudah Ngawur”
Linda Christanty: Wiji Thukul Teman yang Lucu
Tak Ada Jalan Tunggal Penyelesaian Kasus HAM
Wiji Thukul Era Media Sosial versi Andina Dwifatma
Wiji Thukul: Melawan dan Menghilang (Liputan Khusus Kumparan.com)
Kompilasi Ulasan Atas Film #IstirahatlahKata-Kata #ThukuldiBioskop
(bag 1 media, bag 2 publik luas)
Yosep Anggi Noen Bicara Latar dan Alasan Dibuatnya Film Istirahatlah Kata-Kata
Yosep Anggi Noen Sutradara muda asal Yogyakarta ini mengungkap proses penerjemahan kisah Wiji Thukul ke medium sinema
Harapan Keluarga Wiji Thukul Atas Pemutaran Film Istirahatlah Kata-Kata
Wiji Thukul di Pontianak, Tukang Bakso yang Kelewat Pintar
Perbincangan bersama Martin Siregar (46 tahun), orang yang memberi tumpangan Wiji Thukul yang dipanggil Paul di Pontianak
poster dari official #IstirahatlahKatakata
MEDIA
‘Istirahatlah Kata-Kata’: A rebel poet demystified – [HANS DAVID TAMPUBOLON] THE JAKARTA POST; ‘Istirahatlah Kata-Kata’ Depicts Wiji Thukul’s Fear, Is – Jakarta Globe; Ulasan Film ‘Istirahatlah Kata-kata’: Film Puitis Wiji Thukul [Rahman Indra], CNN Indonesia; Istirahatlah Kata-Kata, Menyesapi Jalan Sunyi Wiji Thukul [Muhammad Irfan] Pikiran Rakyat; Movie Review: Istirahatlah Kata-Kata [Ivan Makhsara] Rolling Stone Indonesia; [Movie Review] Istirahatlah Kata-Kata – Warning Magz; Solo, Solitude’ (‘Istirahatlah kata kata’): Film Review – Clarence Tsui; Menghidupkan Thukul Melalui Film (Liputan Khusus Tirto.id)
PUBLIK /UMUM
Film Wiji Thukul, Bukti Nyata Perjuangan Kata-Kata [Aditia Purnomo] ; Nak, Kenalilah Wiji Thukul – Eko Prasetyo; Memperebutkan Wiji Thukul [Andre Barahamin] ; MEMBICARAKAN THUKUL, MELAMPAUI ISTIRAHATLAH KATA-KATA [Andre Barahamin] ; Indonesia Tak Rela Wiji Thukul Jadi Penyair Melankolis – Armada Nurliansyah; Saya Bersyukur Muncul Perdebatan Seputar Film ‘Istirahatlah Kata-Kata’ – Ardyan M Erlangga; ISTIRAHATLAH KATA-KATA Review – [ Arya] ; Darah Juang dan Wiji Thukul – [CCFikom Unpad] ; REVIEW : ISTIRAHATLAH KATA-KATA – [CineTariz] ; Istirahatlah Kata-Kata, Bukan Buat Mereka Yang Ingin Istirahat -Daeng Ipul ; Istirahatlah Kata-kata – Daniel Irawan; Keseharian membosankan seorang penyair [Eric Sasono] ; Saya dan Wiji Thukul – [Ibu Mahasuar] ; Movie Review: Istirahatlah Kata-Kata [Ivan Makhsara] ; Istirahatlah Kata-Kata: Jalan Sunyi Wiji Thukul – [Lelaki Bugis] ; Thukul di Bioskop [Lilik HS] ; Nasib adalah Permainan Kekuasaan – [M Aan Mansyur] ; Konstruksi Puitik dalam Filem Istirahatlah Kata-Kata [Manshur Zikri] ; Kisah Penyair Rakyat, Pembela Rakyat Miskin [Muntaha Mansyur] ; Kemana Sang Penyair Kerakyatan? – [Muntaha Mansyur] ; ROK MINI LOAK MERAH MENYALA SOBEK ENTAH DI MANA – [Mikael Johani] ; Wiji Thukul dan Janji Presiden Kita – [Okky Madasari] ; Hari ini, Istirahatlah Kata-Kata [Orchida Ramadhania] ; Film Sunyi Sepenggal Kisah Wiji Thukul [Puthut EA] ; Memanusiakan Wiji Thukul dalam ‘Istirahatlah Kata-Kata’ – Prabarini Kartika; Review – Istirahatlah Kata-Kata [Rangga Adithia] ; Wiji Thukul – [Saut Situmorang] ; Berhala (Baru) itu Bernama Wiji Thukul [Setyo A. Saputro] ; Film Widji Thukul dan Janji Jokowi, Apa Janjinya? [Trisno Yulianto] ; Istirahatlah Kata-kata: Wiji Thukul di Antara Kudatuli dan Tujuh Ribu Hari yang Raib [Windu Jusuf] ; Yang Gagal Disampaikan ‘Istirahatlah Kata-Kata’ – Wildan Sena Utama
